Baby Are You Jealous?

Boy: Baby are you jealous?
Girl: No.
Boy: Baby are you jealous?
Girl: No.
Boy: Baby are you jealous?
Girl: I already told you, NO.
Boy: Baby, can I get a kiss?
Girl: GO GET A KISS FROM THAT UGLY GIRL THAT LIKED YOUR STATUS ON FACEBOOK.

* Conversation via online messenger.

What If Your Parents Were Morons?

A first-grade teacher can’t believe her student isn’t hepped up about the Super Bowl.

“It’s a huge event. Why aren’t you excited?”

“Because I’m not a football fan. My parents love basketball, so I do too,” says the student.

“Well, that’s a lousy reason,” says the teacher. “What if your parents were morons? What would you be then?”

“Then I’d be a football fan.”

On Aging

21 years – Woooooo!
22 years – Wooooo!
23 years – Woooo!
24 years – Wooo!
25 years – Woo!
26 years – Wait.
27 years – Oh God!
28 years – Please, make it stop.

Ramalan Suku Indian

Waktu musim gugur, seorang suku Indian pada daerah terpencil bertanya pada kepala suku mereka yang baru. “Wala-wala chimo-ela suma totangka obuawachi?” yang artinya, “Kepala suku, apakah musim dingin kali ini akan sangat dingin atau seperti biasanya?”

Karena kepala suku ini sudah modern, dia tidak pernah belajar meramal cuaca dengan cara-cara kuno lagi. Ketika melihat ke atas, ia tidak dapat mengatakan bagaimana nantinya keadaan cuaca. Meskipun begitu, supaya aman, ia mengatakan bahwa musim dingin akan terasa dingin sehingga ia menyuruh warganya untuk mengumpulkan kayu bakar untuk persiapan musim dingin.

Namun, setelah beberapa hari, muncul idenya untuk menelepon Layanan Prakiraan Cuaca dan menanyakan, “Apakah musim dingin kali ini akan sangat dingin atau tidak?”

“Kelihatannya musim dingin kali ini akan sangat dingin,” kata petugas di Layanan Prakiraan Cuaca tersebut.

Kemudian kepala suku kembali mengumpulkan kayu lebih banyak lagi untuk persiapan.

Seminggu kemudian dia menelepon kembali Layanan Prakiraan Cuaca. “Apa musim dingin kali ini akan sangat dingin?”

“Ya,” jawab orang di Layanan Prakiraan Cuaca tersebut. “Musim dingin kali ini akan sangaaaat dingin!”

Kepala sukupun kembali dan menyuruh warganya untuk mengumpulkan semua kayu dan ranting pohon yang mereka temukan.

Dua minggu kemudian dia kembali menelepon dan bertanya. “Apa Anda yakin bahwa musim dingin kali ini akan sangat dingin?”

“Pasti,” jawab orang di Layanan Prakiraan Cuaca tersebut. “Kelihatannya akan jadi musim dingin yang paling dingin yang pernah ada.”

“Kenapa Anda begitu yakin?” tanya kepala suku.

Pria itu menjawab, “Karena para suku Indian mengumpulkan kayu bakar dalam jumlah yang gila-gilaan!”

How to Get a Boyfriend

How To Get a Boyfriend - Shop1. Come to our shop, buy a cake.
2. Give it to your crush, tell him, “If the cake is tasty, we should be together.”
3. Cakes from our shop are delicious, so you will succeed.

* If he turn you down, please come again, we will give you a cup of hot coffee for free, so you can splash it on his face.

Creating a Password

cabbage

Sorry, the password must contain 8 or more characters.

boiled cabbage

Sorry, the password must contain at least one numeric character.

1 boiled cabbage

Sorry, the password cannot have blank spaces.

50f*ckingboiledcabbages

Sorry, the password must contain at least one upper case character.

50F*CKINGboiledcabbages

Sorry, the password cannot use more than one upper case character consecutively.

50F*ckingBoiledCabbagesShovedUpYourArse,IfYouDon’tGiveMeAccessImmediately

Sorry, the password cannot contain punctuation.

NowIAmGettingReallyPissedOff50F*ckingBoiledCabbagesShovedUpYourArseIfYouDontGiveMeAccessImmediately

Sorry, that password is already in use!

Teori Kebutuhan

Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu sering berpikir hanya dari satu sisi saja.

Hakim memulai, “Seandainya saja setiap orang mau mematuhi hukum dan etika …”

Nasrudin menukas, “Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukum lah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan.”

Hakim mencoba bertaktik, “Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. Kalau Anda memiliki pilihan kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan Anda pilih?”

Nasrudin menjawab seketika, “Tentu saya memilih kekayaan.”

Hakim membalas sinis, “Memalukan. Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?”

Nasrudin balik bertanya, “Kalau pilihan Anda sendiri?”

Hakim menjawab tegas, “Tentu saya memilih kebijaksanaan.”

Dan Nasrudin menutup, “Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya.”

Sumber: Kumpulan Anekdot Nasrudin Hoja

Umur Nasrudin

“Berapa umurmu, Nasrudin?”

“Empat puluh tahun,” jawab Nasrudin.

“Tapi beberapa tahun yang lalu, kau menyebut angka yang sama.”

“Aku konsisten,” jawab Nasrudin.

Sumber: Kumpulan Anekdot Nasrudin Hoja

Belajar Kebijaksanaan

Seorang darwis ingin belajar tentang kebijaksanaan hidup dari Nasrudin. Nasrudin bersedia, dengan catatan bahwa kebijaksanaan hanya bisa dipelajari dengan praktek. Darwis itu pun bersedia menemani Nasrudin dan melihat perilakunya.

Malam itu Nasrudin menggosok kayu membuat api. Api kecil itu ditiup-tiupnya.

“Mengapa api itu kau tiup?” tanya sang darwis.

“Agar lebih panas dan lebih besar apinya,” jawab Nasrudin.

Setelah api besar, Nasrudin memasak sup. Sup menjadi panas. Nasrudin menuangkannya ke dalam dua mangkuk. Ia mengambil mangkuknya, kemudian meniup-niup supnya.

“Mengapa sup itu kau tiup?” tanya sang darwis.

“Agar lebih dingin dan enak dimakan,” jawab Nasrudin.

“Ah, aku rasa aku tidak jadi belajar darimu,” ketus si darwis, “Engkau tidak bisa konsisten dengan pengetahuanmu.”

“Ah, konsistensi.”

Sumber: Kumpulan Anekdot Nasrudin Hoja