Quote #118

Kemarin aku kembali bertemu wajah kehidupan.

Muram.

Sesekali ia coba tersenyum, namun pahit.

Kupikir ia ingin bicara maka kuberikan telingaku.

Tak sepatah katapun diucapkannya.

Sambil mencoba membagi senyum kesana kemari, kulihat ia menunduk.

Ketika wajahnya muram, ia masih harus menerima beratus kata.

Dan aku bertanya, “Mengapa memaksanya mendengar ketika ia harusnya didengar?”

28.8.2017

M. Sebayang