Boy: Dad… I got my girlfriend pregnant.
Dad: WHAT?!?!?!
Boy: Nah! I’m just kidding. I just failed my Bio exam.
Dad: OH! THANK GOD!!!
* Conversation via online messenger.
Boy: Dad… I got my girlfriend pregnant.
Dad: WHAT?!?!?!
Boy: Nah! I’m just kidding. I just failed my Bio exam.
Dad: OH! THANK GOD!!!
* Conversation via online messenger.
Boy: Baby are you jealous?
Girl: No.
Boy: Baby are you jealous?
Girl: No.
Boy: Baby are you jealous?
Girl: I already told you, NO.
Boy: Baby, can I get a kiss?
Girl: GO GET A KISS FROM THAT UGLY GIRL THAT LIKED YOUR STATUS ON FACEBOOK.
* Conversation via online messenger.
Girl: How much do you love me?
Boy: Well, look at the stars and count them. That’s how much I love you.
Girl: But it’s morning.
Boy: Exactly.
* Conversation via online messenger.
A first-grade teacher can’t believe her student isn’t hepped up about the Super Bowl.
“It’s a huge event. Why aren’t you excited?”
“Because I’m not a football fan. My parents love basketball, so I do too,” says the student.
“Well, that’s a lousy reason,” says the teacher. “What if your parents were morons? What would you be then?”
“Then I’d be a football fan.”
21 years – Woooooo!
22 years – Wooooo!
23 years – Woooo!
24 years – Wooo!
25 years – Woo!
26 years – Wait.
27 years – Oh God!
28 years – Please, make it stop.
Waktu musim gugur, seorang suku Indian pada daerah terpencil bertanya pada kepala suku mereka yang baru. “Wala-wala chimo-ela suma totangka obuawachi?” yang artinya, “Kepala suku, apakah musim dingin kali ini akan sangat dingin atau seperti biasanya?”
Karena kepala suku ini sudah modern, dia tidak pernah belajar meramal cuaca dengan cara-cara kuno lagi. Ketika melihat ke atas, ia tidak dapat mengatakan bagaimana nantinya keadaan cuaca. Meskipun begitu, supaya aman, ia mengatakan bahwa musim dingin akan terasa dingin sehingga ia menyuruh warganya untuk mengumpulkan kayu bakar untuk persiapan musim dingin.
Namun, setelah beberapa hari, muncul idenya untuk menelepon Layanan Prakiraan Cuaca dan menanyakan, “Apakah musim dingin kali ini akan sangat dingin atau tidak?”
“Kelihatannya musim dingin kali ini akan sangat dingin,” kata petugas di Layanan Prakiraan Cuaca tersebut.
Kemudian kepala suku kembali mengumpulkan kayu lebih banyak lagi untuk persiapan.
Seminggu kemudian dia menelepon kembali Layanan Prakiraan Cuaca. “Apa musim dingin kali ini akan sangat dingin?”
“Ya,” jawab orang di Layanan Prakiraan Cuaca tersebut. “Musim dingin kali ini akan sangaaaat dingin!”
Kepala sukupun kembali dan menyuruh warganya untuk mengumpulkan semua kayu dan ranting pohon yang mereka temukan.
Dua minggu kemudian dia kembali menelepon dan bertanya. “Apa Anda yakin bahwa musim dingin kali ini akan sangat dingin?”
“Pasti,” jawab orang di Layanan Prakiraan Cuaca tersebut. “Kelihatannya akan jadi musim dingin yang paling dingin yang pernah ada.”
“Kenapa Anda begitu yakin?” tanya kepala suku.
Pria itu menjawab, “Karena para suku Indian mengumpulkan kayu bakar dalam jumlah yang gila-gilaan!”
cabbage
Sorry, the password must contain 8 or more characters.
boiled cabbage
Sorry, the password must contain at least one numeric character.
1 boiled cabbage
Sorry, the password cannot have blank spaces.
50f*ckingboiledcabbages
Sorry, the password must contain at least one upper case character.
50F*CKINGboiledcabbages
Sorry, the password cannot use more than one upper case character consecutively.
50F*ckingBoiledCabbagesShovedUpYourArse,IfYouDon’tGiveMeAccessImmediately
Sorry, the password cannot contain punctuation.
NowIAmGettingReallyPissedOff50F*ckingBoiledCabbagesShovedUpYourArseIfYouDontGiveMeAccessImmediately
Sorry, that password is already in use!
Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu sering berpikir hanya dari satu sisi saja.
Hakim memulai, “Seandainya saja setiap orang mau mematuhi hukum dan etika …”
Nasrudin menukas, “Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukum lah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan.”
Hakim mencoba bertaktik, “Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. Kalau Anda memiliki pilihan kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan Anda pilih?”
Nasrudin menjawab seketika, “Tentu saya memilih kekayaan.”
Hakim membalas sinis, “Memalukan. Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?”
Nasrudin balik bertanya, “Kalau pilihan Anda sendiri?”
Hakim menjawab tegas, “Tentu saya memilih kebijaksanaan.”
Dan Nasrudin menutup, “Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya.”
Sumber: Kumpulan Anekdot Nasrudin Hoja
“Berapa umurmu, Nasrudin?”
“Empat puluh tahun,” jawab Nasrudin.
“Tapi beberapa tahun yang lalu, kau menyebut angka yang sama.”
“Aku konsisten,” jawab Nasrudin.
Sumber: Kumpulan Anekdot Nasrudin Hoja