Diciptakan Untuk Berkarya

Sebuah keluarga yang kaya raya memiliki sebidang tanah yang sangat luas dan mempekerjakan banyak buruh dan pegawai. Suatu ketika, sang ayah sebagai kepala rumah tangga jatuh sakit dan meninggal dunia. Ia mewariskan tanah miliknya kepada anak laki-laki tunggalnya.

Suatu hari, anak laki-laki ini pergi berjalan-jalan mengelilingi tanah milik ayahnya yang telah diwariskan kepadanya. Ketika ia berjalan, ia melihat seorang bapak yang sedang sakit di dalam gubuk reotnya. Anak laki-laki ini mendekat dan berdoa dalam hatinya, “Tuhan, mengapa Engkau memberikan sakit yang begitu parah pada bapak ini. Kasihan sekali dia. Tolonglah dia Tuhan!”

Lalu, ia melanjutkan perjalanannya dan bertemu dengan seorang nenek yang sedang membawa beban yang sangat berat. Anak laki-laki itu memandang si nenek dan berdoa dalam hati, “Engkau kejam Tuhan, mengapa Kaubiarkan nenek ini bekerja begitu berat? Mengapa tidak menolongnya?”

Selanjutnya, ia bertemu dengan seorang anak perempuan kecil yang sedang mengais-ais tong sampah mencari makanan. Anak laki-laki itu kembali bertanya, “Tuhan, mengapa Engkau membuat gadis kecil itu kelaparan sehingga mengais-ais tong sampah untuk mencari makan?”

Akhirnya anak laki-laki itu pulang ke rumah dan ketika hendak tidur dalam doanya ia seolah-olah mendengar Tuhan berkata, “Aku telah melakukan sesuatu untuk menolong mereka. Aku telah menciptakan kamu. Apa yang telah kamu lakukan?”

Penerapan:
Allah telah menciptakan menusia serupa dengan gambar-Nya. Kita diciptakan agar dapat menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk berkarya di dunia dengan peduli dan menolong sesama yang menderita.